Rahasia Kebahagiaan
daniel.tanamal Official Writer
Manusia berlomba lomba mengejar kebahagiaan, namun sayang, usaha mereka bagaikan menjaring angin. Alasannya sangat sederhana dan mudah ditebak. Mereka mencari di tempat yang salah atau dengan cara yang salah.
Nasrudin Hoja sibuk mencari uang emas yang hilang. Hampir enam jam ia menyusuri halaman rumahnya sambil membalik dedauanan. Keringat bercucuran, letih dan putus asa.
Sementara beristirahat, ia didekati oleh sahabat karibnya. "Nasrudin, apa yang kamu cari? Aku perhatikan dari tadi engkau berjalan kian kemari sambil melihat ke bawah".
Dengan nada putus asa Nasrudin menjawab. "Aku mencari koin emas yang hilang".
Sobatnya bertanya kembali "Uangmu hilang di mana?" "Di dalan rumah," jawab Nasrudin.
Mendengar jawaban itu sang sobatpun heran. Sambil memegang kepalanya ia bertanya kembali. "Kalau hilang di dalam rumah, mengapa engkau mencarinya di halaman?"
Dengan santainya Nasrudin menjawab, "di dalam rumah gelap, sedangkan di luar rumah ini terang." Alamak....
Tidak sedikit orang yang berusaha mencari kebahagiaan di tempat yang salah seperti Nasrudin. Mereka menganggap kebahagiaan ada di dalam uang, pangkat, jabatan, permata, kedudukan atau ritual agama. Namun sayang terlalu banyak orang kaya yang tidak bahagia. Ribuan orang terkenal yang mati bunuh diri. Tidak terhitung jumlah pejabat dan orang bepangkat yang kecanduan narkoba. Itu semua bukti bahwa mereka belum menemukan kebahagiaan.
Karena akupun belum pernah menemukan sebuah ayat Firman Tuhan yang mengatakan "berbahagialah orang yang banyak uangnya, tinggi pangkatnya, terkenal namanya dan banyak isterinya."
Yang aku temukan adalah ayat ini "Hormatilah TUHAN, maka hidupmu bahagia; engkau akan puas dan bebas dari celaka." Menurut sabda nabi Soleman, kunci kebagaiaan ada di dalam rasa hormat atau takut akan Allah. Ini adalah nasehat dari orang paling kaya, terkenal, berhikmat dan banyak isterinya. Ia sendiri mengakui bahwa "takut akan Allah adalah awal dari segalanya, termasuk hidup bahagia.
Apa artinya "takut akan Allah?" Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Setia menjalankan Firman Allah. Memiliki pikiran dan perasaan Allah. Tetap mengandalkan Dia dalam segala pancaroba kehidupan. "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya."
(Penulis adalah Pendeta Paulus Wiratno
Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1